Langit berwarna kelabu

Coba bayangkan bila langit tak pernah berwarna kelabu
Begitu manisnya kanvas biru terang bernoktah putih
Semarak beriringan bagai domba sedang merumput biru
Sesekali bersih jika si domba tertiup angin
Kupu dan pipit pun menari bebas pada hamparan nan hijau
Berlarian di kelopak bunga, dedaun dan reranting

Seandainya langit tak pernah berwarna kelabu
Betapa bahagianya sang bunda
Ketika popok si kecil kering dengan sempurna
Tak perlu berkeluh menambah cadangan popok siap saji
Si kakak ikut bersenandung riang
Menyapa angin di sudut pepohonan dengan bertelanjang kaki

Tapi jika langit tak pernah berwarna kelabu
Dewa tak pernah merasakan gundah
Airmatanya takkan menetes membanjiri ibu pertiwi
Alam tidak lagi melantunkan denting orkestra,
Begitu senyap ditelan deru tanah kering

Namun apabila langit tak pernah berwarna kelabu
Takkan ada kisah cinta dibawah daun pisang
Sungguh romantis, menggetarkan sukma
Ataukah dengan sengaja mencari alibi demi menantang rintik,
Berharap bulirnya sembunyikan air yang meleleh dari tangis hati

Pernahkah terpikirkan,
Jikalau langit tak pernah berwarna kelabu?

gambar dari sini

Rasa diujung senja

senja

Tahukah kau.
Bola api kini meredup menuju peraduan.
Cahyanya tak lagi menyengat hingga ubunubun.

Tahukah kamu.
Jingga keemasannya mendekap erat birunya langit.
Seakan tak ingin terpisah.

Kan ku rekam bias anggun nan elok itu.
Dan menyambut petang dengan berseri pada hamparan gemintang.
Juga purnama, yang setia terduduk syahdu menanti malam.

sungguh cantik senja.
bukan.
maka itu aku mencintanya.

gambar dari sini

Archives

Member of

banner angingmammiri

BlogFam Community